Suatu kisah antara kau dan aku sahabatku. Sahabatku, ma'afkan aku selama ini. Aku telah melakukan tindakan yang tak semestinya aku lakukan padamu. Aku juga tak tahu mengapa itu bisa terjadi. Aku memang sempat telah menyukaimu, meskipun aku tahu engkau adalah sahabatku sendiri. Waktu itu tak sempat berpikir lebih jauh lagi, karena rasa itu datangnya tiba-tiba. Tak seharusnya aku mengatakan itu padamu, seharusnya biar aku simpan saja hingga rasa itu hilang dengan sendirinya. Karena aku tahu cinta sama sahabat itu tak enak dan hanya bisa akan menghancurkan sebuah persahabatan yang telan terjalin begitu lama. Tapi, waktu itu aku tak sempat berpikir seperti itu.
Hingga suatu ketika engkau secara perlahan-lahan mulai menjauhi aku, aku mulai menyadari yang aku lakukan itu ternyata salah. Disaat engkau mulai mengetahuinya, engkau dan aku seperti ada jarak dan engkau mulai menjauhiku. Tak ada lagi kebersamaan, canda tawa, tegur sapa dan senyuman yang seperti dulu.
Kini, aku menyadarinya. . . . .
Disaat engkau jauh . . . .
Jauh dariku. . . .
Aku merasa kehilangan. . . .
Merasa sepi. . .
Merasa sunyi tanpamu. . . . .
Sahabatku. . . .
Maafkan aku. . . .
Aku ingin kita seperti dulu lagi. . . .
Tetap bersahabat. . . .
Tanpa ada rasa cinta . . . .
Tanpa ada rasa suka. . . .
Tapi, saling menyanyangi. . . .
Dan aku berjanji. . . .
Untuk tidak jatuh cinta lagi sama kamu....
Biarlah kita bersahabat. . . . .
Untuk selamanya. . . .
